
kemarin.. ketika saya nyaris memejamkan mata...tiba-tiba bayangan sosok Mahdi Aulia Hayanata kembali melintas dibenak saya...saya memandang sisi kiri saya...tempat dia biasa berbaring atau sekedar merebahkan diri sambil memegang remote control televisi...
air mata saya pun kembali men
etes...
sosok itu...saya merindukanya...senyumnya...pelukannya...wangi khas tubuhnya yang nyaris tidak pernah menggunakan parfum apapun...
menyedihkan...mengakui sebuah fakta bahwa saya belum bisa melupakan dia...
masih berjalan dengan bayang-bayangnya...
miris jika mengingat semua keindahan...kebahagiaan...tawa canda...manja...dan semua...semuanya yang pernah jadi warna dalam hidup kita...
hancur...lantak...runtuh menjadi serpihan air mata dan penyesalan...
seandainya saya bisa menatap matanya sekali lagi...cukup sekali saja...saya akan bertanya padanya...
apa yang kamu lakukan pada kita?? kemana kamu campakkan semua cinta yang pernah kamu berikan untuk saya?? taukah kamu luka yang saya terima begitu menyakitkan?? apa kamu sadar kamu telah menjerumuskan saya kedalam jurang paling dalam dalam hidup saya??
dan saya ingin meminta maaf atas semua sumpah serapah dan caci maki yang pernah saya muntahkan dari mulut saya untuknya...
saya hanya ingin menyentuh pipinya dan berkata " jika ini yang terbaik untuk hidup kamu...maka saya akan tersenyum untuk kamu...walaupun saya harus menahan darah yang mengucur dari luka yang kamu buat..."
saya telah membuat perjanjian dengan Tuhan...
saya akan mengikhlaskan semuanya...hanya bila kamu mendapatkan yang terbaik dalam hidup kamu...dan ketika itulah saya akan mulai melangkah...
membuka sebuah lembar baru...dan tidak akan pernah menggoreskan namamu...bahkan sebuah inisialpun...
karena sebesar apapun rasa cinta itu...saya juga berhak atas sebuah kebahagiaan...
kamu...akan menjadi sebuah kisah untuk saya...yang tidak akan saya ceritakan kepada siapapun...tapi hanya saya nikmati sendiri...tarkadang dengan senyuman...dan terkadang dengan air mata...
terima kasih untuk semua kebahagiaan dan cinta yang pernah kamu limpahkan untuk saya...
terima kasih atas semua tangis dan pelajaran yang pernah kamu hadiahkan untuk saya...
sekali lagi...dari lubuk hati saya yang paling dalam...maafkan saya...atas semua pahit yang pernah saya berikan untukmu...
dan saya akan tetap menikmati kesendirian ini...hingga saya bisa melangkah tanpa bayang-bayang dan suara-suara tentangmu lagi...
tanpa cerita...berita...atau apapun...
dan ketika saat itu tiba...saya harap kamu mau memaafkan dan mendoakan kebahagiaan untuk saya...seperti saat ini saya berdoa untukmu...walau hati dan logika saya masih berjuang untuk memaafkan dan melupakan semuanya tentang kita...